Artikel saya kali ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu bagian ketiga atau bagian terakhir tentang cara mengendalikan Boss GP-10. Anda sebaiknya telah membaca bagian pertama dan kedua dari seri artikel ini sebelum membaca lebih lanjut, karena dalam artikel ini saya berasumsi bahwa Anda telah membaca atau memahami apa yang dibahas pada bagian pertama dan kedua dari cara mengendalikan Boss GP-10.
OK, jadi kini Anda telah memahami bagaimana caranya mengendalikan Boss GP-10 dengan menggunakan pedal dan saklar kaki, baik pedal dan saklar kaki yang dimiliki oleh Boss GP-10 maupun dengan tambahan pedal dan saklar kaki eksternal. Kini Anda ingin mengintegrasikan Boss GP-10 ke dalam pengendalian perangkat alat musik Anda menggunakan MIDI.
Bayangkan skenario berikut, Anda memiliki Boss GP-10, beberapa pedal, signal processor, serta amplifier yang dapat dikendalikan secara MIDI dan Anda ingin mengendalikan kesemuanya itu secara otomatis dengan sebuah pedal atau MIDI controller.
Atau, Anda ingin menggunakan beberapa pedal ekspresi dan saklar kaki yang tentunya tidak akan mungkin bila hanya mengandalkan colokan EXP2/CTL3,4 yang notabene cuma satu buah.
Memahami MIDI Implementation Chart
MIDI (Musical Instrument Digital Interface) diciptakan agar supaya alat musik dapat saling berkomunikasi dan memungkinkan satu alat dapat mengendalikan alat yang lain.
Sebuah pengendali MIDI (MIDI controller) dapat berupa hardware atau software yang mengirim data MIDI ke perangkat MIDI lainnya. Sebuah tombol yang bertindak sebagai - katakanlah, pengatur LPF synthesizer dapat ditugaskan (assigned) ke misalnya 'control change' nomor 3. Dengan memutar tombol tersebut, menyebabkan terjadinya perubahan nilai LPF yang akan dikirim bersama dengan "CC nomor 3" sehingga perangkat yang dikendalikan mengetahui bahwa perubahan nilai yang terjadi itu adalah controller nomor 3 untuk mengubah nilai LPF synthesizer, bukan controller yang lain.
Pengolah efek yang memahami sinyal MIDI seperti Boss GP-10 memiliki parameter-parameter yang berbeda, misalnya delay feedback, reverb time, dan lain sebagainya. Jika seandainya CC (singkatan dari Control Change) nomor 3 seperti contoh di atas ditugaskan ke salah satu parameter ini, maka Boss GP-10 akan merespon setiap data atau pesan yang terkait dengan CC nomor 3 tersebut yang diterimanya. Pengendali seperti tombol, saklar, atau pedal dapat digunakan untuk mengirim pesan MIDI ini.
Biasanya sebuah perangkat MIDI tidak dirancang untuk dapat merespon semua jenis pesan MIDI. Untuk itu Asosiasi Pabrikan MIDI atau MMA (MIDI Manufacturers Association) merancang suatu bagan yang disebut 'The MIDI Implementation Chart' sebagai petunjuk bagi konsumen untuk mengetahui kemampuan apa saja yang dimiliki suatu perangkat, dan bagaimana perangkat tersebut merespon terhadap pesan MIDI yang diterimanya. MIDI Implementation Chart ini biasanya disertakan dalam buku petunjuk alat yang kita beli. Gambar 1 adalah contoh MIDI Implementation Chart yang saya cuplik dari Boss GP-10.
Gambar 1: Boss GP-10 MIDI Implementation Chart |
- Function, kolom yang berisi dua belas kategori fungsi MIDI. (Notes pada baris terakhir adalah catatan yang dapat berisi keterangan tambahan tentang penerapan khusus dari suatu fungsi MIDI)
- Transmitted, kolom kedua ini mendefinisikan kemampuan alat untuk mengirim pesan MIDI, tanda O berarti ya, X berarti tidak.
- Recognized, kolom ketiga ini mendefinisikan kemampuan alat untuk merespon pesan MIDI yang diterimanya, tanda O berarti merespon, X berarti tidak.
- Remarks, berisi penjelasan tentang kemampuan alat pada kolom Transmitted dan Recognised.
Salah satu fungsi MIDI yang dipahami (recognize) oleh Boss GP-10 adalah Control Change (CC) seperti terlihat pada gambar 1 di atas yang saya beri kotak warna merah. Masing-masing nomor CC ini memiliki tujuan yang telah distandarisasi oleh MMA seperti pada daftar berikut:
Tabel 1: Daftar MIDI Control Change |
- CC#1 sampai CC#31 dan CC#64 sampai CC#95 tidak dapat dikirim (perhatikan tanda X pada kolom Transmitted, dengan kekecualian CC#11 Expression Controller), namun dapat diterima dan direspon oleh Boss GP-10 (perhatikan tanda O pada kolom Recognised). Sebagai catatan, untuk GP-10 dapat memahami (recognize) pesan MIDI ini, maka pada GP-10 harus ada setting tambahan dan hanya dapat diterima lewat MIDI channel 1 sampai 11. Bila Anda perhatikan artikel bulan lalu, maka Anda akan menyadari bahwa setting tambahan yang dimaksud ini adalah Assign. Ya, kita harus meng-'assign' sesuatu dengan MIDI Control Change agar GP-10 dapat dikendalikan lewat MIDI.
- Walaupun CC#0 (Bank Select) dapat direspon oleh GP-10, namun karena fungsinya untuk memilih patch pada Boss GP-10 maka pesan MIDI berupa CC#0 tidak dipakai untuk keperluan 'assign'. (Perhatikan gambar 1, bahwa Boss GP-10 juga mengirim pesan MIDI CC#0 Bank Select yang ditunjukkan dengan tanda O pada kolom Transmitted, jadi GP-10 dapat dipakai untuk memerintahkan perangkat MIDI lain untuk mengganti patch group-nya dengan cara kita mengubah patch di GP-10)
- Kita dapat menggunakan pedal ekspresi Boss GP-10 untuk mengirim pesan MIDI CC#11 Expression Controller dengan catatan bahwa fungsi MIDI untuk Pedal Bend pada Boss GP-10 di-nonaktifkan terlebih dahulu (pada BTS pilih System lalu MIDI Setting dan pilih Off untuk Pedal Bend).
Gambar 2: Setting MIDI Pedal Bend pada BTS |
Untuk membuktikan bahwa teori dan petunjuk di atas memang dapat dijalankan, maka saya gunakan Reaper - Digital Audio Workstation yang jalan di Windows sebagai MIDI controller dan membuat 'assign' pada Boss GP-10 seperti berikut:
Assign1 : On
Target Category: FXP.BND (FX: Pedal Bend)
Target : POSITION
Target Min : 0
Target Max : 100
Source : CC#20
Src Mode : MOMENTARY
S.RangeMin : 0
S.RangeMax : 127
Assign di atas hampir sama dengan contoh pada artikel bulan lalu, yakni pitch bend up satu oktaf. Bedanya hanya pada Source, di mana sebelumnya kita gunakan Internal Pedal, maka kali ini kita gunakan MIDI CC#20. Anda bebas memilih MIDI CC nomor berapa sesuai dengan MIDI controller yang Anda gunakan, saya memilih CC#20 secara acak saja karena saya tahu Reaper dapat mengirim MIDI CC#1 sampai 127.
Setelah menghubungkan GP-10 ke komputer dengan kabel USB, jalankan aplikasi Reaper. Periksa pada menu Options - Preferences - MIDI Devices, bagian MIDI Outputs terdapat Boss GP-10 dan pastikan Modenya Enabled.
Pada Reaper, buat sebuah track dan pastikan routing untuk track tersebut memiliki MIDI Hardware Output menunjuk ke Boss GP-10 dan Send To Channel 1 (Anda dapat memeriksa Boss GP-10 Anda mendengar MIDI channel berapa menggunakan BTS: System - MIDI Setting - String Channel). Pada track tersebut kita akan gunakan untuk mengirim sinyal MIDI ke Boss GP-10 dengan cara membuat serangkaian MIDI event yang akan dijalankan ketika track tersebut kita putar (play). Pada menu Insert pilih New MIDI Item. Double click pada MIDI item yang barusan kita buat, maka akan muncul jendela MIDI editor yang terdiri atas dua bagian. Bagian atas (yang sebelah kirinya bergambar seperti tuts piano) disebut Velocity Lane dan bagian bawah yang disebut CC Lane. Untuk fokus ke CC Lane, saya kecilkan Velocity Lane menjadi seperti gambar berikut.
Gambar 3: Reaper MIDI Editor |
Kita dapat menggunakan MIDI keyboard atau MIDI pedal yang terhubung ke komputer untuk mengendalikan Boss GP-10 dengan cara seperti di atas. Komputer harus digunakan sebagai perantara karena USB pada Boss GP-10 tidak Audio/MIDI Class Compliant dan tidak memiliki MIDI port 5-pin. Bila Anda ingin menghubungkan peralatan MIDI langsung dengan Boss GP-10 tanpa komputer, maka satu-satunya cara dengan menggunakan MIDX-20 sebagai perantara seperti gambar 4.
Gambar 4: Primova Sound MIDX-20 dengan port MIDI 5-pin |
Referensi:
https://www.midi.org/specifications/item/table-3-control-change-messages-data-bytes-2
http://tweakheadz.com/midi-controllers/
http://midi-tutor.proboards.com/thread/119/interpret-midi-implementation-chart
http://www.electronics.dit.ie/staff/tscarff/Music_technology/midi/control_and_mode_changes.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar