Translate

Minggu, 29 Januari 2017

Understanding Boss GP-10's Control and Expression Pedal (Part2: Assign Settings)

Bayangkan Anda sedang bermain gitar yang terhubung dengan Boss GP-10 dan di tengah lagu, Anda ingin mengganti jenis Pre-amp, mengaktifkan efek Distorsi/OverDrive, mengubah level Reverb, menggerakkan pedal ekspresi supaya waktu tunda efek Delay yang Anda pilih dapat bervariasi, serta menon-aktifkan efek Compressor pada waktu yang bersamaan hanya dengan menginjak satu pedal. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan fitur Assign.

Konsep Assign pada multiefek gitar buatan Boss/Roland cukup kompleks dan tidak mudah untuk dipahami pada awalnya. Tidak banyak dibahas apa dan bagaimana itu Assign, padahal fungsi ini sangat powerful dan bermanfaat buat gitaris. Pada buku manual Boss GP-10 halaman 12 yang membahas tentang cara membuat Assign, hanya beberapa tabel dan dua kalimat (yang saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira menjadi):
"Untuk setiap parameter, Anda dapat menentukan secara mendetail, controller apa yang akan mengendalikan parameter yang mana. Anda dapat menggunakan Assign 1–8 untuk membuat delapan set settingan yang berbeda."

Kata 'assign' sendiri dalam bahasa Inggris bisa diartikan sebagai: menetapkan/menentukan, atau menugaskan. Tujuan Assign dalam Boss GP-10 adalah menugaskan suatu saklar atau pedal sebagai pengendali untuk mengubah nilai suatu parameter yang kita kehendaki. Pengendali ini disebut Source. Source dapat berupa saklar kaki (CTL1 dan CTL2), pedal ekspresi, atau pedal virtual yang ada pada Boss GP-10, atau perangkat di luar Boss GP-10 seperti pedal eksternal atau peralatan MIDI. Parameter-parameter yang akan kita kendalikan disebut Target. Dalam satu patch kita hanya dapat membuat paling banyak delapan buah settingan Assign, dan rasanya ini sudah mencukupi.

Boss GP-10 Assign
Jadi dalam membuat suatu Assign kita harus menentukan target atau parameter yang akan dikendalikan, apa nilai minimum dan maksimumnya, serta menentukan apa yang akan mengendalikan parameter tersebut.

Boss GP-10 mengenal atau mengakui 76 Source (13 pedal/saklar dan 63 MIDI Source). Dari ke 76 Source tersebut dapat kita bagi ke dalam tiga kategori, yakni:
  • (Sebelas) saklar dan pedal fisik, yakni: CTL1-4, GK S1 dan GK S2, GK Vol, EXP1 SW, EXP1On, EXP1 Off, serta EXP2.
  • (Dua) pedal virtual, yaitu: Internal Pedal dan Wave Pedal.
  • (Enam puluh tiga) MIDI Control Change Messages, yaitu: CC#1 sampai 31, dan CC#64 sampai 95.
    Target merujuk pada parameter efek dan modeling yang ada dalam Boss GP-10. Daftar target yang dapat ditentukan dalam 'Assign' ada ratusan dan dapat dilihat pada buku GP-10 Parameter Guide halaman 9 dan 10 yang dapat didownload di sini.

    Kita dapat menggunakan Assign 1 sampai dengan Assign 8 untuk membuat delapan set settingan Assign yang berbeda dalam satu patch. Dengan Assign, kita dapat menentukan dengan sangat detail controller apa yang akan kita gunakan untuk mengendalikan parameter apa.

    Berikut daftar settingan Assign beserta penjelasannya:

    Saklar dan pedal fisik sudah kita bahas pada bagian pertama artikel ini sehingga kita tidak membahasnya lagi di sini. Sekarang mari kita lihat dua source yang sangat menarik yaitu: Internal Pedal dan Wave Pedal.

    Boss GP-10 memiliki fitur pedal ekspresi virtual, yang mana dapat kita gunakan untuk mengubah nilai suatu parameter target secara real time. Pedal virtual tersebut ada dua macam, yakni:
    • Internal Pedal, dan
    • Wave Pedal
    Internal Pedal
    Nama Internal Pedal bisa menjadi rancu karena bila pedal ekspresi di luar GP-10 di sebut 'eksternal', maka konotasi kita dengan kata 'Internal Pedal' berarti pedal EXP1 yang built-in pada GP-10, padahal menurut Boss bukan demikian. Internal Pedal yang dimaksud di sini adalah pedal ekspresi virtual yang bekerja layaknya sebuah pedal ekspresi fisik, hanya saja ia akan mulai bekerja secara otomatis setelah kita memerintahkannya dengan cara memicu suatu kejadian (misalnya menginjak saklar kaki CTL1). Jadi mungkin lebih tepatnya Internal Pedal ini diberi nama Virtual Expression Pedal.

    Ketika Internal Pedal ini dipicu, ia akan bergerak mulai dari nilai minimum sampai ke nilai maksimum yang telah kita tentukan terlebih dahulu dalam Assign,  setelah itu ia akan berhenti dan menunggu hingga dipicu kembali.

    Untuk memicu agar Internal Pedal dapat bekerja, maka kita harus menentukan pemicunya (IntPdlTrg) dalam settingan Assign.
    Pemicu Internal Pedal
    Bila kita memilih Internal Pedal sebagai Source untuk Assign, maka selain pemicu, kita harus menentukan juga kecepatan dan kurva pergerakan pedal tersebut. Kecepatan pedal dapat dipilih mulai dari 0 (sekitar 140 milidetik) sampai 100 (38 detik)* dengan pilihan kurva seperti gambar berikut.
    Tiga pilihan untuk kurva pergerakan Internal Pedal (IntPdlCurv)

    Bagusnya Internal Pedal ini adalah kita dapat memicunya untuk mulai mengubah nilai suatu parameter dari titik tertentu sampai memuncak pada nilai yang kita kehendaki. Contohnya kita meng-Assign bahwa setiap kali kita menginjak CTL1, maka suara gitar mengalami perubahan seperti pesawat jet yang sedang tinggal landas, atau pitch gitar akan turun satu oktaf seperti permainan whammy dive, atau lain sebagainya sesuai kreativitas kita.

    Perhatikan bahwa internal pedal hanya akan bekerja satu kali setiap kali dipicu. Jadi bila sekali dipicu, ia akan mulai bekerja sampai selesai dan berhenti, ia tidak bekerja terus menerus. Jika Internal Pedal yang sementara 'bekerja' dipicu ulang lagi, maka proses yang sedang berjalan akan dibatalkan dan akan dimulai dari awal lagi. Untuk pedal virtual yang bekerja secara terus menerus dan menghasilkan siklus variasi yang berulang-ulang, kita bisa gunakan wave pedal yang akan dijelaskan di bawah.
    Gunakan Internal Pedal jika:
    [1] Anda menginginkan perubahan yang bertahap (gradual) atau
    [2] Anda menginginkan “mengganti patch” sebagai pemicu.

    Wave Pedal
    Berbeda dengan Internal Pedal yang perlu dipicu untuk mulai bekerja dari nilai minimum ke nilai maksimum, maka Wave Pedal akan terus menerus bersiklus antara minimum sampai maksimum dan minimum kembali dengan kecepatan yang dapat kita atur dan dengan mengikuti salah satu dari tiga bentuk gelombang yang dapat dipilih (gigi gergaji, segitiga, atau sinus).

    Kurva perubahan yang dihasilkan Wave Pedal
    Wave Pedal pada dasarnya adalah sebuah LFO (Low Frequency Oscillator) yang akan memodulasi nilai suatu parameter yang hendak kita kendalikan.

    Contoh
    Sebagai contoh, anggap kita akan membuat efek bend up satu oktaf menggunakan Pedal Bend yang terdapat dalam blok FX. mari kita bandingkan mengendalikan bend up ini meggunakan pedal ekspresi (EXP1) dan menggunakan CTL1.

    1. Membuat gitar bend up satu oktaf menggunakan pedal EXP1 (cara Pedal Setting)
    Pertama-tama, pilih patch nomor berapa yang akan diedit, kemudian atur blok FX supaya FX:Type-nya adalah PEDAL BEND, dan parameter Pitchnya adalah +12 (satu oktaf).
    Set EXP1SW:
    • System Func: PATCH SETTING
    • Patch Func: FX ON/OFF
    • EXP1SW Mode: TOGGLE
    Set EXP1On
    • System Func: PATCH SETTING
    • Patch Func: FX CTL

    2. Membuat suara gitar bend up satu oktaf menggunakan CTL1 (cara Assign Setting)
    Pertama-tama, pilih patch nomor berapa yang akan diedit, kemudian buatlah setting Assign sebagai berikut:
    Assign1             : On
    Target Category: FXP.BND (FX: Pedal Bend)
    Target                : POSITION
    Target Min        : 0
    Target Max       : 100
    Source               : INT PDL
    Src Mode          : MOMENTARY
    S.RangeMin     : 0
    S.RangeMax     : 127
    IntPdlTrig         : CTL1
    IntPdlTime        : 20 (atur waktu lamanya pitch naik sampai 1 oktaf)
    IntPdlCurv        : LINEAR (pilih kurva yang sesuai dengan musik Anda)
    Perhatikan juga setting saklar CTL1 yang telah kita bahas bulan lalu akan tetap berlaku:
    • System Func: PATCH SETTING
    • Patch Func: LED ON/OFF (CTL1 ini hanya akan menyalakan LED ketika mentrigger efek pedal bend)
    • CTL1 Mode: MOMENTARY
    Kedua contoh di atas sama-sama akan membuat suara gitar kita dapat bend up satu oktaf, bedanya dengan cara pertama setting lebih sederhana dan bend up dapat dikendalikan secara manual (menggunakan kaki) dengan mengatur pijakan pada pedal, sedangkan cara kedua lebih rumit karena harus memikirkan bagaimana cara membuat Assign yang sesuai.

    Rangkuman
    Berikut beberapa contoh hal-hal yang bisa kita lakukan dengan Assign:
    1. Menggunakan saklar kaki untuk mengganti/toggle di antara dua nilai parameter dalam sebuah efek (atau bahkan dalam beberapa efek sekaligus).
    2. Mengubah parameter suatu efek secara perlahan ketika menginjak saklar kaki dengan menggunakan saklar kaki sebagai pemicu internal pedal.
    3. Membuat parameter sebuah efek berubah terus-menerus dengan menggunakan wave pedal.
    4. Menggunakan Assign karena tidak semua parameter dalam Boss GP-10 dapat dikendalikan secara langsung oleh pedal/saklar kaki.
    5. Kita menginginkan satu controller bisa mengendalikan beberapa parameter sekaligus. Pada contoh nomor dua di atas, bila Patch Func CTL1 kita set untuk menyalakan Delay atau Reverb, maka ketika CTL1 diinjak, selain efek Pedal Bend, akan terjadi juga efek echo atau reverb.
    6. Kita ingin mengendalikan parameter dalam Boss GP-10 menggunakan MIDI
    Berbicara tentang MIDI, kita akan melanjutkan artikel ini pada bagian ketiga tentang mengendalikan Boss GP-10 menggunakan MIDI.

    Referensi:
    Boss GP-10 Guitar Processor Owner's Manual
    GT-10 Guitar Effects Processor, Realtime Effects Control. © 2010 BOSS Corporation U.S.
    * Boss GT-x, Guitar Effects Processors Setup by Barry S. Pearce


    2 komentar:

    1. Balasan
      1. Hai AgusL, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk komentar, silakan mampir lagi bulan Juli ini saya akan memperkenalkan alat untuk menambah jumlah saklar kaki atau pedal pada Boss GP-10 atau menghubungkan Boss GP-10 ke peralatan MIDI tanpa perantara komputer.

        Hapus