Translate

Minggu, 29 Maret 2015

Boss GP-10 sebagai Synthesizer Gitar Roland GR-300

Emulasi Roland GR-300 Polyphonic Guitar Synthesizer
Boss GP-10 yang mungil ini merupakan prosesor gitar serba bisa. Bagian multi-effectnya sudah pernah kita bahas pada artikel bulan Nopember 2014 lalu. Kali ini kita akan melihat bagaimana Boss GP-10 bisa berfungsi sebagai Roland GR-300 yang legendaris tersebut, menggunakan gitar dengan pickup GK-compatible mengaktifkan bagian instrument modelling.

Pada bagian prosesor instrument modeling, ada lima jenis modeling yang bisa kita pilih, yaitu:
  1. Gitar listrik; mensimulasi dua belas macam gitar listrik papan atas
  2. Akustik; mensimulasi sembilan model gitar akustik, termasuk banjo dan sitar
  3. Bass; mensimulasi tiga jenis gitar bass
  4. Synthesizer; ada tiga pilihan, yakni: Roland GR-300, OSC, atau Wave 
  5. Poly FX; ini fungsinya mirip dengan pedal gitar Roland GR-D atau GR-S, di mana masing-masing senar gitar diproses secara terpisah (Distortion, Crystal, Rich Modulation, Slow Pad, Touch Wah) sebelum digabung untuk diteruskan ke output, atau diproses selanjutnya.
Kita akan membahas lebih detail semua kemampuan instrument modeling ini di lain waktu, namun kesempatan kali ini mari kita fokus khusus tentang synthesizer, khususnya bagaimana men-emulasi GR-300 dengan menggunakan Boss GP-10.


Roland GR-300

Roland telah membuat synthesizer gitar sejak tahun 1970an, mulai dari GR-500, GR-100, GR-300, hingga GR-700. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. GR-300 adalah synthesizer analog polyphonic yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengekspresikan nuansa suara gitar yang tidak dapat dilakukan oleh synthesizer keyboard. Model ini adalah hasil karya Noboru Suenaga dan diperkenalkan pada tahun 1980.

Roland GR-300 telah digunakan oleh banyak gitaris dunia, antara lain: Andy Summers (The Police), Jimmy Page (Led Zeppelin), Steve Hackett (Genesis), Pat Metheny, Mike Oldfield, dan masih banyak lagi. Bila Anda pernah mendengar lagu-lagu The Police seperti: "Secret Journey" atau "Don’t Stand So Close To Me" atau karya Pat Metheny, maka bunyi GR-300 tidak asing lagi di telinga.

Contoh beberapa album yang mengabadikan Roland GR-300

Synthesizer GR-300 terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
  1. HEXA-VCO; adalah bagian osilator yang dibangkitkan oleh dan mengikuti nada senar gitar. Sesuai namanya hexa yang berarti enam, maka ada enam buah modul VCO (masing-masing modul terdiri atas dua buah Voltage Controlled Oscillator) untuk masing-masing senar gitar, serta sebuah LFO (Low Frequency Oscillator) untuk memodulasi sinyal VCO atau sinyal hexa-distortion (memberi efek vibrato). 
  2. HEXA-DISTORTION; adalah enam rangkaian efek distorsi untuk masing-masing senar gitar. 
  3. VCF (Voltage Controlled Filter) atau bagian filter yang dapat dikendalikan secara dinamis sesuai dengan keras lembutnya kita memetik gitar untuk mengubah tone HEXA-VCO maupun HEXA-DISTORTION, serta sebuah compressor yang hanya berfungsi untuk HEXA-VCO.
GR-300 dapat beroperasi dalam tiga mode, yakni:
  1. VCO atau suara synthesizer saja.
  2. V+D atau kombinasi suara hexa-distortion dan synthesizer.
  3. DIST atau hexa-distortion saja.
Untuk bisa lebih memahami synthesizer GR-300 ini ada baiknya bila kita menyaksikan demo dari Analogger di https://www.youtube.com/watch?v=-N2tMSMIekc terlebih dahulu. Dengan memahami cara kerja atau fungsi dari tombol-tombol yang ada pada synthesizer Roland GR-300, akan sangat membantu kita lebih memahami karakter synthesizer ini, dan dengan demikian kita dapat mengasosiasikan parameter GR-300 yang tersedia pada Boss GP-10 dengan tombol-tombol Roland GR-300 aslinya.

Panduan Parameter GR-300
Parameter GR-300 yang dapat diatur pada Boss GP-10
  • Volume: mengatur volume synthesizer ini
  • Cutoff: mengatur titik potong frekuensi tapis LPF (low pass filter). Mengatur parameter ini ke 100 membuat tapis terbuka lebar, sebaliknya set parameter ini ke nol (0) membuat suara tertapis maksimal (suara menjadi tumpul)
  • Resonance: mengatur besar kecilnya resonansi tapis (menonjolkan frekuensi di sekitar titik potong tapis). Pada saat mengatur-atur nilai Cutoff, coba ubah nilai resonance ini untuk mendengarkan efek resonansi Cutoff seperti apa.
  • Comp Switch: untuk mengaktifkan compressor yang akan memperpanjang (dengan meng-kompres) nada Hexa-VCO
  • Envelope Modulation Switch: pada posisi ON akan mengubah titik potong frekuensi tapis VCF dari tinggi ke rendah secara otomatis sesuai dengan keras lembutnya kita memetik gitar. Menghasilkan efek seperti auto-Wah setiap kali senar gitar dipetik. Untuk mengubah sapuan tapis VCF dari frekuensi rendah ke tinggi, posisikan switch ini ke INV. 
  • Envelope Modulation Sensitivity: mengatur kepekaan fungsi Envelope Modulation, semakin tinggi nilainya, semakin peka fungsi ini, mengakibatkan sedikit saja variasi dalam cara memetik gitar akan menghasilkan perubahan yang besar
  • Envelope Modulation Attack: mengatur bagaimana cepat efek bekerja, semakin besar nilainya maka efek akan semakin lambat untuk mulai bereaksi
  • Pitch Switch: ini terdiri atas dua buah switch yaitu A dan B yang hanya bekerja untuk VCO, tidak untuk hexa distortion.
    • Pitch Shift A/B: masing-masing target A dan B ini dapat diatur besarnya pergeseran nada naik atau turun dengan kelipatan setengah laras dari nada yang dimainkan sampai maksimal satu oktaf. 
    • Pitch Fine A/B: ini menggeser nada naik atau turun dengan lebih halus, angka 50 berarti setengah laras. 
  • Pitch Duet: untuk menambahkan nada kedua berupa gelombang segitiga gigi gergaji yang membuat suara menjadi lebih tebal.
  • Sweep Switch: fungsi sweep ini membuat perubahan pitch shift menjadi halus, dimana:
    • Sweep Rise: mengatur lamanya pitch naik dari nada asal ke nada pitch shift, semakin besar nilai parameter ini, semakin perlahan nadanya naik
    • Sweep Fall: mengatur lamanya pitch turun dari nada asal ke nada pitch shift, semakin besar nilai parameter ini, semakin lambat nadanya turun
  • Vibrato Switch: memberi efek vibrato pada sinyal hexa-VCO
  • Vibrato Rate: mengatur kecepatan vibrato
  • Vibrato Depth: mengatur dalamnya vibrato
Untuk membantu penjelasan saya di atas, saya sertakan video demo untuk memberi gambaran bagaimana perubahan bunyi yang dipengaruhi oleh masing-masing parameter GR-300 ini. Silakan menyimak semoga ini bermanfaat buat kita semua dan atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Referensi:
Boss GP-10 Owner's Manual
Roland Polyphonic Guitar Synthesizer GR-300 Owner's Manual
http://www.joness.com/gr300/GR-300.htm
http://www.premierguitar.com/articles/return-of-a-legend-does-the-vg-99-live-up-to-the-gr-300-1?page=2
http://www.marksmart.net/gearhack/gr300/gr300main.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Discovery_(Mike_Oldfield_album)
http://www.hackettsongs.com/instrument.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar