Translate

Jumat, 28 November 2014

Efek-efek yang ada dalam Boss GP-10


Kotak kecil berwarna kuning menyala ini memiliki kemampuan luar biasa, bisa sebagai multiefek biasa, maupun sebagai synthesizer gitar, atau mengemulasi suara instrumen berdawai, serta menawarkan fitur tuning alternatif instan.

Mari kita mengenal lebih dekat GP-10 ini:


GP-10 Sebagai Multiefek Gitar
Pada kesempatan kali ini mari kita bersama-sama mengenal Boss GP-10 ini sebagai multiefek gitar biasa.
Gambar di atas adalah diagram aliran sinyal (signal flow) Boss GP-10. Dengan mengabaikan bagian yang diarsir dengan warna kuning (masukan GK dan bagian COSM Modeling Tone) maka Boss GP-10 benar-benar adalah sebuah pedal mutiefek gitar biasa.

Sambungkan gitar listrik biasa mnggunakan kabel 1/4" phone plug ke masukan Guitar In pada Boss GP-10, serta hubungkan Output GP-10 ke amplifier atau keluaran Phones GP-10 ke headphone favorit Anda.

Pada blok MULTI EFFECTS di tengah, terdapat sebuah mixer untuk menggabungkan sinyal gitar dengan sinyal COSM/synthesizer. Karena input GK tidak digunakan, maka tidak ada sinyal COSM/synthesizer.

Ada sembilan blok efek prosesor yang dapat kita susun atau letakkan sesuka hati, baik sebelum mixer (hanya memproses sinyal COSM/synthesizer atau hanya memproses sinyal pickup normal) ataupun sesudah mixer (memproses gabungan sinyal COSM/synthesizer dan sinyal pickup normal).

Kesembilan blok prosesor tersebut adalah:
  • AMP (ada tiga puluh macam simulasi pre-amp, kita akan bahas ini di lain kesempatan)
  • FX (blok khusus ini berisi 16 jenis efek termasuk chorus, delay, dan eq)
  • WAH (ada enam macam efek wah-wah)
    • Cry, Vox, Fat, Light, 7-String, dan Reso
  • CHORUS (ada tiga macam efek chorus)
    • Mono, Stereo1, dan Stereo2
  • DELAY (ada sepuluh macam efek delay)
    • Single, Pan, Stereo, Dual Series, Dual Paralel, Dual L-R, Reverse, Analog, Tape, dan Modulate.
  • REVERB (ada tujuh macam efek Reverb)
    • Ambience, Room, Hall1, Hall2, Plate, Spring, dan Modulate.
  • EQ (ekualiser jenis semi parametric empat band)
  • NS (Noise Suppressor)
  • FV (Foot Volume)
Bila Zoom menggunakan software komputer Edit&Share untuk mengedit perangkat efek gitarnya melalui kabel USB, maka Roland menggunakan software Boss Tone Studio.

Sebagai gambaran, kita dapat meletakkan semua blok efek sesudah mixer (MIX) seperti gambar berikut:
Kesembilan blok efek bisa diletakkan sesuka hati sesudah mixer seperti gambar di atas atau sebelum mixer pada channel modeling atau channel normal PU

Adapun jenis efek yang ada dalam blok FX adalah:
  1. OD/DS (ada 21 macam overdrive atau distorsi)
  2. COMPRESSOR (ada 8 macam)
  3. LIMITER (ada 3 macam)
  4. EQ (sama dengan blok EQ)
  5. T.WAH (ada dua mode: BPF dan LPF)
  6. PITCH SHIFTER (ada 3 macam voicing)
  7. HARMONIST (ada 3 macam voicing)
  8. PEDAL BEND
  9. PHASER (ada 4 macam)
  10. FLANGER
  11. TREMOLO
  12. PAN (Auto atau Manual)
  13. ROTARY 
  14. UNI-V
  15. CHORUS (sama dengan yang ada pada blok Chorus)
  16. DELAY (hanya dua macam, Mono atau Pan. Pada blok Delay memiliki 10 macam delay)
Dari daftar FX di atas, terdapat efek EQ, Chorus, dan Delay yang sudah tersedia di luar FX, jadi dalam satu patch kita dapat menggunakan dua buah EQ, Chorus, atau Delay bila pada blok FX kita memilih salah satu efek tersebut (lihat kembali gambar di atas).

Namun sebaliknya, hanya ada satu blok FX di mana kebanyakan jenis efek ada di dalamnya, maka kita tidak bisa menggunakan efek... misalnya phaser bersamaan dengan tremolo dalam satu patch. Penulis mengharapkan setidaknya Boss GP-10 menyediakan minimal dua blok FX ini (FX1 dan FX2) seperti pada Boss GT-100.

Sebagai pengguna Zoom G3X yang terbiasa bebas menyusun efek-efek yang kita kehendaki (hampir) tanpa batas, dan bisa menggunakan lebih dari satu efek yang sama dalam satu patch; merasa cara kerja Boss GP-10 ini kurang fleksibel dan terkesan sangat membatasi dalam pemilihan dan penggunaan efek yang tersedia.
Mungkin hal ini sengaja dilakukan untuk:
  • mencegah pemakaian efek yang berlebihan hingga mengakibatkan unit CPU dalam GP-10 overload
  • memberi keleluasaan yang secukupnya yang akan dibutuhkan oleh kebanyakan gitaris untuk mendapatkan sound yang diinginkan. Lebih dari itu, maka unit ini tidak dapat melakukannya.
  • Desain yang sudah baku digunakan dalam semua gitar prosesor Boss?
Semoga Roland/Boss dalam waktu dekat akan mengeluarkan upgrade firmwarenya ke versi yang lebih baru dan menambahkan pilihan FX2 dan kemampuan MIDI lewat port USB langsung tanpa membutuhkan komputer, mudah-mudahan.

Membandingkan Boss GP-10 dengan Zoom G3X sama seperti membandingkan apel dengan jeruk, tentunya tidak sepadan karena GP-10 memiliki fungsi dan kelas yang berbeda dengan G3X. Namun tidak ada salahnya spesifikasi kedua alat ini saya sandingkan dalam tabel di bawah ini.
Boss GP10 VS Zoom G3X
Dengan harga tiga kali lipat dari Zoom G3X, Boss GP-10 masih tergolong sangat murah bila dibanding dengan perangkat guitar synthesizer yang pernah ada. Mungkin ini sebabnya untuk pertama kali Roland menggunakan merek Boss untuk produk guitar synthesizernya. Dengan merek Boss, diharapkan makin banyak gitaris yang akan mengadopsi hexaphonic pickup dan membuka cakrawala baru untuk dunia gitar listrik.


13 komentar:

  1. dari sisi suara mantap mana dengan zoom G3 gan? jangan2 suara gk jauh beda sama boss me-25?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin lebih mirip ke ME-25 ya secara pabriknya sama, namun ME-25 sangat terbatas bila dibanding Boss GP-10, karena selain efeknya sedikit, juga susunan/urutan efeknya ME-25 sudah fix, nggak bisa diubah-ubah lagi, Boss GP-10 ini lebih cocok dibanding dengan GT-100 karena memiliki efek yang hampir sama, baik dalam jumlah maupun jenisnya, dan cara kerjanya yang persis sama.

      Bedanya GP-10 ini punya gitar modeling yang tidak dimiliki efek prosesor biasa, selain bisa mengubah suara gitar Anda menjadi banjo atau sitar, terutama mengubah suara gitar listrik menjadi gitar senar nilon akustik yang sangat realistis! Suara senar nilonnya itu persis gitar akustik padahal gitar yang dipakai gitar solid body dengan senar logam.

      Kalau Zoom G3/X bisa dianggap sebagai kotak perkakas serbaguna, segala jenis stompbox ada di dalam dan dapat diprogram dengan mudah setiap saat. Butuh phaser atau efek delay? tinggal cari dan setel di Zoom G3X. Namun bila saya harus menjual semua efek prosesor saya, maka Boss GP-10 ini akan saya pertahankan.

      Hapus
  2. Beda gp10 dengan roland gr55 terletak dimananya gan.? Secara harga uda jauh beda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Santos,

      Dua alat ini walaupun sama-sama menggunakan pickup GK-3 untuk memproses sinyal gitar untuk guitar modeling dan alternate tuning, dan sama-sama mampu mengendalikan MIDI sound module eksternal dan soft synth, namun memiliki fitur yang sangat berbeda satu sama lainnya.

      Singkatnya, GP-10 adalah Guitar Processor, alat ini fokus pada modeling gitar dan amp serta multi-effects (tidak ada PCM synthesis). GP-10 cocok buat gitaris yang ingin menghasilkan bunyi yang unik melebihi karakter gitar listrik biasa.
      Sementara GR-55 fokus pada Guitar Synth, dapat menghasilkan bunyi instrumen selain gitar, seperti drum, piano, harmonika, trumpet, dan sebagainya, namun memiliki efek yang terbatas dan tidak sefleksibel GP-10. Kasarnya, GR-55 lebih cocok buat gitaris yang suka atau harus merangkap sebagai keyboardist.

      Selain itu, GP-10 juga memiliki colokan untuk masukan gitar normal 1/4-inch dan memungkinkan kita memproses sinyal gitar standard dengan efek-efek yang tersedia dalam GP-10. Anda dapat menghubungkan GP-10 dengan komputer (menggunakan kabel USB) dan mentrigger soft synth atau eksternal MIDI module untuk menghasilkan bunyi-bunyi perkusi, organ, sax, biola dan sebagainya

      Sebaliknya GR-55 tidak memiliki masukan gitar normal, sehingga satu-satunya cara menggunakannya adalah dengan memakai gitar khusus yang dilengkapi dengan keluaran 13-pin. GR-55 juga memiliki colokan MIDI in/out, sehingga dapat berkomunikasi langsung dengan peralatan MIDI tanpa membutuhkan bantuan komputer.

      Demikian kira-kira jawaban saya, semoga bermanfaat.

      Anda juga dapat membaca tentang plus-minus GP-10 dan GR-55 di forum ini:
      http://www.vguitarforums.com/smf/index.php?topic=14300.0

      Salam

      Hapus
    2. Mantap, sangat bermanfaat..
      Terimakasih banyak..

      Hapus
    3. Berarti untuk explore more sound than just a guitar lebih direkomendasikan gr55 ya?

      Thanks, nice info-Aleeisme

      Hapus
  3. Iya, menurut aku sih gitu.
    Sound drive dan distortion di gr55 lumayan kok.
    Emang beda kalo dibanding multifx, tapi masih bisa di "mengerti" kalo menurut aku.
    Aku uda pake gr55.
    Dibawa simple buat maenin explorasi gitar kita.
    Kalo pengen maen idealis y bawa stombox.
    ������

    BalasHapus
  4. GP-10 memiliki beberapa hal yang membuat saya merasa lebih tertarik dibanding GR-55, yakni karena produk baru tentu memiliki teknologi yang lebih baru, misal pergantian dari satu patch ke patch berikutnya sangat cepat dan mulus tanpa jeda, sedangkan GR-55 katanya terasa jedanya, sehingga tidak bisa dilakukan di tengah lagu bila digunakan live.

    GP-10 juga lebih kecil jadi tidak makan tempat. Namun GP-10 tidak memiliki built-in PCM sound, tidak ada colokan MIDI IN/OUT, sehingga tidak dapat begitu saja menggantikan GR-55. Kayaknya Roland sengaja merancang seperti itu supaya produk barunya ini tidak memakan pangsa pasar GR-55 yang masih banyak dijual.

    BalasHapus
  5. gan saya mau beli stombox, naya sana sini semua beda beda, budget sekitar 2 jutaan... mending ME25, Zoom G3X atau Vox tune lab st?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau budget 2 jutaan saya rekomendasikan Boss ME-25 atau Zoom G3X. Masing-masing punya keunikan sendiri tinggal coba sound dan pengoperasiannya suka yang mana dan pilih sesuai selera.

      Catatan: bila beli Boss ME-25, biasanya tidak termasuk adaptor, jadi harus beli terpisah atau menggunakan adaptor Boss PSA Series yang biasanya disertakan pada produk Boss lainnya seperti GP-10. Atau baca artikel tentang stompbox mobile tanpa adaptor di: http://kandani.blogspot.co.id/2016/06/power-your-guitar-pedals-amps-synths-on.html

      Semoga tidak bingung.

      Hapus
    2. makasih kang Yohanes... orang bilang boss lebih bagus suaranya cuma kok di poling semua milih Zoom yah?

      Hapus
  6. utk fx digital saya msh terkesan dengan digitech seri lama r14d .rp 20 rp 21 tabung.....lbh real nggak byk ngompres...skrg lg cari fx dgital (ngamen cafe..yg musicnya beragam)..mohon saran n pencerahannyah
    yg ngerti n bs review baiknyah yg mana
    yg cocok dipilih...yg karakter mirip2 digitech seri lama itu(sound clean real gak byk ngompres)...


    line 6 helix
    bos gp 10
    nux
    moer
    dapper valetton..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ini tergantung selera sih, tapi kalau tidak pakai divided pickup atau pickup GK, maka Boss GP-10 rasanya kurang afdol, mending Boss GT-1 atau Nux Cerberus.

      Hapus