Translate

Senin, 31 Maret 2014

Yamaha Pacifica 510V Electric Guitar


Hi, kali ini saya ingin membahas tentang my new guitar, Yamaha Pacifica 510V.

Yamaha mengeluarkan model Pacifica sejak 1990 dengan bentuk meniru Fender Stratocaster, untuk menyasar kelas entry level dengan harga sangat terjangkau. Sekitar tahun 2011 Yamaha mengeluarkan seri terbaru Pacifica dengan sasaran kelas di atasnya yakni seri premium 311H, 510V, dan 611HFM.


Seri Pacifica premium ini menggunakan hardware pilihan berkualitas seperti tuner Grover, nut Graphtech, dan pick-up buatan Seymour Duncan.


Berikut kira-kira urutan seri Pacifica mulai dari harga paling murah sampai kelas premium: 012, 112J, 112V, 120H, 212V, 311H, 510V, 611H. 



Entry level PAC012 menggunakan kayu agatis atau nato untuk bodinya serta tuner murah untuk machine headnya.


Seri PAC112J memperbaiki tunernya yang terbuat dari logam lebih keras, serta mulai dari seri ini ke atas menggunakan kayu alder untuk bodinya.


Seri PAC112V ini mengganti pick-upnya menggunakan Alnico V dan memperbaiki bridgenya dengan Block Saddle vintage tremolo. serta fitur saklar coil tap pada pengatur tonenya. Huruf M tambahan dibelakang seri Pacifica seperti PAC112VM merupakan singkatan dari Maple, artinya fingerboardnya tidak dilapisi kayu rosewood seperti pada umumnya, tetapi menggunakan kayu maple, bisa dilihat dari warnanya yang cerah/terang (rosewood coklat gelap).


Seri PAC212V pada dasarnya sama dengan PAC112V, hanya saja bodi aldernya dilapisi dengan kayu maple pada bagian atasnya. Seri ini memiliki dua variant corak kayu: PAC212VQM (Quilted Maple top) atau PAC212VFM (Flamed Maple top).


PAC311H adalah versi murah dari 611H, kedua seri ini menggunakan bridge hardtail, artinya bridge yang fixed dan tidak memiliki tremolo (
yang benar seharusnya vibrato) arm. 

Menurut Yamaha, model Pacifica telah terjual lebih dari 1 juta unit. Semua seri Pacifica memiliki bentuk dan dimensi yang sama yakni bolt-on maple neck dengan radius 350mm, 22 fret. Yang membedakan seri-seri ini hanyalah bahan kayu untuk bodi dan hardware yang digunakan. Setelah melihat-lihat beberapa seri Pacifica di showroom Yamaha, rata-rata memiliki feel dan playability yang sama, hanya hardware atau pilihan warna saja yang membedakan.


Mulanya saya naksir dan berniat memiliki gitar Fender stratocaster (Blacktop atau American Deluxe) yang hanya bisa dipesan dari Jakarta dengan harga (jauh) di atas Yamaha. Namun setelah mempelajari bahwa Yamaha termasuk top ten merek gitar dunia dan memiliki distributor resmi di kota saya, Makassar tercinta, maka pilihan pun beralih ke merek Yamaha, Pacifica 510V karena kriterianya harus model stratocaster dengan bridge vintage tremolo (saya sudah memiliki gitar model superstrat, Les Paul? maybe next time).





Yang unik dari model 510V ini adalah desain pick-upnya yang hanya satu buah saja di posisi bridge, sementara umumnya gitar memiliki dua sampai tiga buah pick-up. Hardware yang digunakan adalah pro quality yang hanya dapat Anda temukan pada gitar custom/butik atau gitar mahal kelas atas buatan Amerika:

  • Pick up: Seymour Duncan TBPR-1b Trembucker P-Rails
  • Bridge: Wilkinson VS50-6 Tremolo
  • Tuner: Grover locking tuners
  • Nut dan tree: Graphtech black Tusq XL
Pick-up Seymour Duncan dan bridge Wilkinson

Nut dan tree yang berwarna hitam, menggunakan Graphtech, serta tuner atau dryer merek Grover

Kombinasi tremolo bridge, tuner yang dapat mengunci dan nut gitar yang licin anti lengket ini adalah kekuatan utama PAC510V. Karena tiga serangkai ini memungkinkan gitar tetap in tune walau kita melakukan bending atau permainan whammy bar yang ekstrim, konon bisa stabil seperti double locking tremolonya sistem Floyd Rose.

Pacifica 510V didesain buat gitaris rock yang mana huruf V berarti vintage, jadi gitar ini cocok buat musik rock tahun 80an seperti Van Halen, Poison, Motley Crue, Ratt, dan sejenisnya.

Setelah yakin dengan 510V dan menentukan warna pilihan (katalog Yamaha Indonesia hanya menyediakan tiga warna yakni merah, hitam, atau old violin sunburst seperti yang saya pilih) saya menghubungi Rania Musik Makassar. Harga price list 510V adalah 4.890.000 rupiah. Karena model yang saya cari katanya adalah kelas atas dan juga akibat adanya unjuk rasa (mogok kerja) karyawan pabrik gitar Yamaha di Jawa akhir tahun lalu, maka produksi gitar Yamaha sempat terganggu dan mereka (Rania Musiktidak ready stok, harus pesan dulu. 


Setelah menghubungi beberapa kali dan terakhir jawabannya adalah tidak ada barang, dan karena penasaran saya mencoba menghubungi (hampir) semua dealer gitar listrik Yamaha yang ada di Jakarta dan ternyata type 510V yang saya cari ini memang kosong, tidak dapat dipesan.

Tapi untunglah saya berhasil menemukan PAC510V sisa 1 unit, itupun dusnya sudah tidak ada dan senarnya sudah tidak baru lagi karena merupakan gitar pajangan di YMI Pacific Place, Jakarta. Berkat bantuan teman di Jakarta, 510V bisa diboyong ke rumah tanpa masalah serius. Hanya label Graphtech pada gitar yang sudah agak lecet seperti terlihat pada foto.




Singkat cerita, dalam packing terdapat gitar, kartu garansi, buku panduan umum (sama sekali tidak menerangkan apapun tentang gitar Yamaha Pacifica 510V), tremolo arm, dan satu set allen key.

Setelah memeriksa tidak ada yang cacat, saya langsung menyetem gitar dengan bantuan Zoom G3X, mulai senar ke-6 sampai senar pertama. Sebelum senar pertama in tune, tiba-tiba saja senarnya putus, untung saya punya senar cadangan dan bisa langsung mencoba bermain-main dengan si 510V ini. 

Setelah puas mengutak-atik semua settingnya, saya ingin mencoba feel dari tremolo armnya. Setahu saya untuk memasang tremolo arm pada bridge gitar ada semacam drak/ulir, ternyata tremolo arm Wilkinson ini berupa snap in atau cukup dicolok saja. Tapi koq longgar? 

Saya sampai kuatir kalau tremolo armnya tertukar. Kembali saya menelepon YMI Pacific Place tempat saya membeli gitar ini untuk menanyakan cara memasang tremolo armnya dan memastikan tidak ada yang salah atau tertukar. Dan jawaban petugas YMI adalah bahwa sudah benar dan memang longgar, kalau gitarnya di balik, tremolo armnya memang bisa jatuh/copot. 

Saya merasa tidak puas. Malam itu saya hampir tidak bisa tidur, rasanya tidak mungkin tremolo arm untuk gitar sekelas PAC 510V bisa copot dengan mudah jika kita menunduk dan gitarnya menghadap ke bawah.

Saya harus mencari tahu lewat om Google nih. Lewat beberapa forum gitar baru saya menemukan jawabannya, ternyata di dalam soket tremolo arm terdapat semacam plastik silikon yang bisa disetel dengan kunci allen key paling kecil pada bagian bridge yang tersembunyi di dalam bodi gitar. 

Untuk dapat menggapai sekrup pengatur ini, kita harus menekan tremolo arm sampai bridgenya terangkat cukup tinggi seperti tampak pada foto berikut:
Dengan menyisipkan benda keras namun halus (misalnya modem USB yang sudah tidak terpakai) pada celah bridge dengan bodi gitar, maka saya leluasa untuk mengatur setelan baut tersebut sampai tremolo arm saya cukup terjepit dan tidak mudah lepas dari soketnya.

Satu pengalaman menarik lagi dengan memiliki gitar unik ini. Sejauh ini saya sangat puas dengan PAC510V, semoga bisa menjadi informasi berguna buat pembaca sekalian, salam.

7 komentar:

  1. Baca juga review gitar ini di: http://kandani.blogspot.co.id/2016/04/anatomy-of-yamaha-pac510v.html

    BalasHapus
  2. Mas,gimana ya,saya masang handlenya masih belum kenceng juga nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mudahnya, lepaskan semua senar dan copot pegas dari belakang gitar supaya bridge gitar mudah bergerak. Angkat/keluarkan bridge dari bodi gitar dan cari lubang kecil pada bagian balok bridge. Dalam lubang ini terdapat sekrup pengencang trem arm.

      Masukkan trem arm ke tempatnya dan masukkan juga kunci allen ke lobang kecil tadi sampai terasa putaran kunci allen akan memutar sekrup dalam lubang. Putar kunci allen searah jarum jam sambil menggerakkan trem arm, rasakan trem arm semakin terjepit. Atur putaran sekrup secukupnya sesuai kekencangan trem arm yang dirasa cukup. Selesai sudah pengaturannya.

      Lepaskan kembali kunci allen dan trem arm dan pasang kembali bridge ke tempatnya semula serta pegas dan senar. Semoga berhasil.

      Salam.

      Hapus
  3. keren, masih bingung ni mau ambil pasifica atau brand lokal stranough..............

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kalau Stranough saya nggak pengalaman, tapi kalau ambil Pacifica jangan nanggung, ambil yang versi 510V atau minimal PAC 212. Selamat bergitar.

      Hapus
  4. Pac510 memang sangat nyaman untuk dimainkan..Saya juga memiliki pac510v Sonic blue☺

    BalasHapus