Translate

Kamis, 29 Oktober 2015

Memilih Speaker (Bluetooth) Portabel Mumpuni

Menurut Wayne Chase dalam bukunya yang berjudul "How Music Really Works!", manusia membutuhkan musik sejak dari zaman dahulu kala. Sekarang ini kita dapat menikmati musik pilihan setiap saat di manapun kita inginkan. Lagu-lagu dalam smartphone kita bisa dinikmati menggunakan earphone/headphone. Namun terkadang penggunaan earphone/headphone ini tidak praktis, misalnya pada saat santai berkumpul bersama teman, atau pada saat melakukan pekerjaan kotor seperti merawat taman dan memperbaiki sesuatu di bengkel kerja. Bahkan terkadang alunan musik rock yang menemani sambil bermalas-malasan di kamar atau bersih-bersih di kamar mandi is the kick that you need, coba deh... Untuk itu sebuah speaker bluetooth yang portable menjadi kebutuhan

Begitu banyak macam, merek, model, dan ukuran speaker portable bluetooth yang tersedia di pasaran saat ini tentunya akan membuat kita menjadi lebih leluasa dan mudah membandingkan speaker yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan kita. Namun saking banyaknya pilihan tersebut membuat kita menjadi sulit memutuskan speaker mana yang cocok atau sesuai dengan kebutuhan. Pertama-tama kita harus memisahkan speaker bluetooth kecap kelas dua dari speaker portabel yang mumpuni. Untuk mudahnya dan tidak membuang-buang waktu, semua speaker bluetooth portabel di bawah dua juta rupiah dapat dikategori speaker asbun. OK, let's move on!

Berikut beberapa kriteria dalam memilih speaker portable yang baik dan alasannya:

  • Kualitas suara. Speaker yang kecil atau portable bukan berarti boleh mengorbankan kualitas suara. Walaupun kecil, speaker ini harus tetap mampu mereproduksi suara musik yang indah hingga ke nada bass yang cukup rendah dan dentuman bass drum yang tidak terpotong.
  • Memiliki fasilitas bluetooth dan masukan auxiliary atau mini stereo jack. Speaker ini diharapkan serba guna, bukan sekedar teman buat smartphone atau ipad (tapi harus bisa juga dipakai untuk komputer atau alat musik lainnya).
  • Built in rechargeable battery. Speaker ini harus dapat bekerja tanpa terhubung ke stop kontak listrik.
  • Ukuran cukup kecil, monolithic dan kompak untuk praktis dibawa ke mana-mana.  

Mulai dari kiri atas berputar searah jarum jam: Haraman Kardon Onyx Studio, Boss eBand JS-10, Klipsch KMC-1, Bose Soundlink III, dan JBL Xtreme.
Dari beberapa model speaker papan atas terpilih beberapa kandidat seperti gambar di atas. Bila budget Anda terbatas, maka Harman Kardon Onyx Studio adalah pilihan yang paling murah (saat artikel ini ditulis, beberapa vendor di Lazada.co.id menjual Onyx Studio dengan harga di bawah dua juta rupiah). Sayangnya Onyx Studio tidak memiliki masukan Aux In mini stereo, padahal ini sudah merupakan fitur standard pada hampir semua speaker bluetooth.

Boss JS-10 sebenarnya tidak masuk kriteria, karena tidak menerima koneksi secara bluetooth dan tidak dapat digunakan tanpa terhubung dengan sumber listrik PLN. Namun speaker ini memiliki sangat banyak masukan dan fitur-fitur untuk gitaris dan sangat bermanfaat buat gitaris untuk berlatih diiringi backing track yang dapat diatur pitch dan temponya. Harganya juga termasuk paling mahal, yakni USD 399.

Klipsch, JBL IK Multimedia, dan Bose sama-sama bersaing ketat, Klipsch memiliki fasilitas NFC (Near Field Communication) yang memungkinkan speaker ini terhubung ke smartphone NFC tanpa proses pairing bluetooth. JBL memiliki desain dengan bahan splash proof, Anda boleh menyiram taman atau berhujan-hujan ria dan tidak perlu kuatir karena speaker JBL ini tidak akan rusak walau disiram air. Tinggal selera Anda yang menentukan model dan diskon yang dapat Anda temukan.
IK Multimedia iLoud
Sejujurnya JBL Xtreme memiliki fitur terbaik, mungkin pula satu-satunya dari nominator yang menggunakan teknologi bluetooth Ver 4.1 dengan harga yang sama dengan IK Multimedia dan Bose di atas. Xtreme juga memiliki dua port USB yang berfungsi sebagai power charger untuk smartphone bila diperlukan. Jadi bila Anda sedang bingung mencari speaker bluetooth yang terbaik, maka saya rekomendasikan JBL Xtreme. Namun pilihan saya jatuh pada iLoud karena iming-iming built-in iRig, memungkinkan kita bermain/berlatih gitar listrik hanya ditemani speaker ini dan iPhone.

Selain speaker di atas, Harman Kardon Go + Play Wireless dan Beats Beatbox juga memiliki kualitas suara yang sangat bagus dan memenuhi kriteria yang saya sebutkan di atas. Namun karena kedua speaker ini menggunakan baterai D yang besar dan berat itu, serta ukurannya yang tidak bisa terbilang kecil lagi, maka rasanya kedua speaker ini membutuhkan semangat tinggi untuk dibawa-bawa. Bagi Anda yang selalu dapat menemukan stop kontak di mana saja (termasuk di pekarangan dan di kamar mandi) atau suka menggunakan baterai ukuran D, tentu patut mempertimbangkan kedua speaker ini.

Harman Kardon Go+Play Wireless dan Beats Beatbox
Setelah pilihan jatuh ke speaker iLoud buatan IK Multimedia dan mencobanya sendiri, saya ingin memberikan beberapa komentar hasil pengamatan saya terhadap unit yang saya pakai selama beberapa hari ini.
  1. Mungkin saja iLoud memiliki tanggapan frekuensi yang paling datar di kelasnya, sehingga IK Multimedia memberinya slogan "portable personal studio monitor", namun speaker kecil ini tetap tidak akan bisa menggantikan speaker studio sesungguhnya.
  2. Bila tombol volume diputar ke arah maksimum sambil musik dalam posisi pause/berhenti, maka terkadang Anda akan dapat mendengar noise (mungkin interferensi sinyal digital yang tertangkap pre-amp analog sebelum ke power amp) berupa suara mendenging yang lemah. Kesalahan kecil desain elektronik speaker ini dapat diatasi dengan memutar tombol volume iLoud ke posisi menengah, kemudian atur volume musik melalui smartphone atau audio player yang Anda gunakan. Ya, tombol volume iLoud lebih tepat bila disebut tombol gain, karena ia bekerja mandiri tidak berhubungan secara bluetooth dengan posisi volume smartphone/audio player yang sedang digunakan.
  3. Lubang bass reflex yang terdapat pada bagian belakang speaker bekerja lebih efisien (menghasilkan suara bass lebih besar) bila diletakkan dekat sudut ruangan atau diletakkan di dalam rak, di banding bila di letakkan di atas meja terbuka.
  4. Speaker ini didesain di Italia dengan kesan vintage, rasanya seperti radio AM jadul. Jika Anda meletakkan iLoud di rak barang antik milik kakek Anda, maka tidak ada yang akan menyangka bahwa 'radio transistor' ini buatan tahun 2013.
  5. Ukurannya yang cukup ergonomis persegi datar (mirip iPad Air dengan tebal 6 cm) tanpa tonjolan ini dapat kita pegang seperti menjinjing buku kuliah atau kamus yang tebal dan akan sangat praktis masuk ke dalam tas ransel.
  6. Kita dapat menghubungkan secara bersamaan dua perangkat secara bluetooth ke iLoud, namun hanya salah satu saja perangkat yang dapat mengeluarkan bunyinya lewat iLoud.
  7. iLoud menggunakan adaptor dengan output 14.4 Volt 2,5 A. Bagi yang suka utak-atik elektronik tentu bisa membayangkan betapa mudahnya mencatu daya speaker ini, sehingga sangat pas buat diajak bepergian jauh ke tengah hutan.
Untuk musisi yang membutuhkan portable bluetooth speaker yang dapat juga dipakai untuk latihan musik akan sangat cocok dengan iLoud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar