Translate

Rabu, 27 Desember 2017

Turbo Lover

CD "Turbo" keluaran tahun 2001 Remasters series
Pada tahun 1985, Glenn Tipton — lead guitarist dan penulis lagu band heavy metal legendaris, JUDAS PRIEST — membeli Porsche 911 Turbo SE. Glenn sebelumnya pernah mengunjungi pabrik mobil tersebut di Stuggart dan langsung jatuh hati. "Kami berkeliling pabrik di Stuttgart dan saya sangat terkesan dengan teknik dan ketelitian mereka dalam membuat mobil, dan aku harus memilikinya," kata Glenn.

Tigapuluh dua tahun kemudian, kini Glenn melalui Silverstone Auctions sedang melelang mobil tersebut, karena jarang digunakan. Menurut perkiraan rumah lelang, mobil tersebut bernilai sekitar £180,000 hingga £220,000 (atau 3,2 hingga 3,9 milyar rupiah).

Porsche dan Roland, mobil dan guitar synthesizer yang telah menginspirasikan Judas Priest hingga terciptanya lagu Turbo Lover.

Porsche 911 Turbo SE dan Roland GR-700
"Some of the technological advances like the pedal boards that Glenn and KK used were giving us options for different sounds and experimentation." kata vokalis Judas Priest, Rob Halford, dalam sebuah wawancara pada tahun 2008 dengan majalah Kerrang!.

Pada masa itu (pertengahan tahun 80an) Judas priest telah menjadi sangat sukses dan gitaris mereka, Glenn Tipton serta KK Downing sedang tergila-gila dengan mobil balap Porsche.
“Kami baru saja menyelesaikan tur keliling dunia. Kami langsung ke Marbella (kota di Spanyol) dan mulai menulis lagu,” kenang Halford. “Kami menyewa sebuah tempat yang indah dekat laut dan tinggal di sana selama berbulan-bulan. Kami sangat produktif pada saat itu, dan berada pada puncak kejayaan Judas Priest. Tapi hal besar mengenai Turbo Lover, adalah teknologi baru yang digunakan oleh Glenn. Saya lupa apa nama perangkat tersebut, namun alat tersebut menghasilkan bunyi-bunyi yang sangat menarik dan inspiratif. Saya ingat suatu hari ketika Glenn membunyikan pedal board miliknya dan suara itu keluar – suara yang kamu dengar pada intro Turbo Lover – dan saya bilang: ‘itu suara seperti mesin turbo yang sedang berpacu.’ Itulah asal mulanya. Lagu Turbo Lover tiba-tiba terbentuk dan bagaimana judul lagunya muncul.”

Berbicara mengenai guitar synth, berikut kutipan dari website Glenn Tipton: "Aku punya guitar synth Roland G-707 perak dengan bridge Kahler tambahan. Gitar tersebut dapat menghasilkan beberapa suara fantastis, tapi menggunakannya di atas panggung secara live adalah mimpi buruk. Anda harus mencampur dengan suara gitar langsung dan Anda harus megembangkan suatu teknik permainan untuk menghindari kesalahan (glitch) alat yang tentunya tidak mudah. Boleh dibilang teknologi gitar yang benar-benar inovatif pada zamannya, dan awalnya kami dikritik karena menggunakannya... kemudian orang-orang mulai menggunakannya juga! Aku rasa kami mencari hal baru, mencoba sesuatu yang tidak biasa - ini adalah hal yang membuat kehidupan bergitar menarik dan menantang! Saat ini, teknologi guitar synth telah jauh lebih baik, pada album Nostradamus (2008) saya menggunakan Godin LGXT untuk guitar synth."

"The twin-guitar situation works really well because we're so much more versatile with two instruments, particularly now that we're using the guitar synthesizers. The combinations are incredible." kata K.K. Downing, dikutip dari buku Turbo Fax, 1986

Mobil bukanlah satu-satunya kesenangan Judas Priest, dengan harta yang berlimpah memungkinkan mereka menggunakan beberapa studio rekaman top dunia. “Kami berpindah tiga kali,” kata Halford. “Pertama kami ke Compass Point di Bahama... namun itu edan. Kami tidak melakukan apa-apa dan kami hanya bersenang-senang. Benar-benar gila. Kami mulai bekerja jam enam malam, dan pada saat pukul delapan kami sudah berada di pub." Rekaman kemudian pindah ke Miami, dan terakhir ke LA, di mana lagu dan album Turbo diselesaikan.

Adapun daftar lagu dalam album Turbo adalah sebagai berikut (semua lagu ditulis oleh: Glenn Tipton, K.K. Downing, dan Rob Halford):
  1. Turbo Lover (5:33)
  2. Locked In (4:19)
  3. Private Property (4:29)
  4. Parental Guidance (3:25)
  5. Rock You All Around the World (3:37)
  6. Out in the Cold (6:27)
  7. Wild Nights, Hot & Crazy Days (4:39)
  8. Hot for Love (4:12)
  9. Reckless (4:17)
Terlepas dari lirik lagunya, Turbo Lover telah menjadi setara dengan lagu Judas Priest yang kini menjadi klasik seperti: Breaking The Law, atau You've Got Another Thing Coming. Bagi saya, lagu paling berkesan dari Judas Priest adalah Turbo Lover (intronya itu lho.... nggak ada duanya).

Sebagai penutup artikel kali ini, berikut beberapa fast fact mengenai album Turbo:
  • Turbo tercatat sebagai album heavy metal pertama di dunia yang seluruh proses perekamannya dilakukan secara digital menggunakan Sony Digital Tape Machines
  • Pada saat rekaman album Turbo, Julio Iglesias juga sedang berada di Compass Point Studios untuk membuat album barunya. Hal ini menimbulkan rumor bahwa Julio Iglesias dan Judas Priest sedang membuat lagu kolaborasi (yang ditengarai berjudul: Electric Bolero) yang memang sedang trending waktu itu (Queen dan David Bowie pada tahun 1982 serta Rolling Stones dan Michael Jackson pada tahun 1984).
  • Satu-satunya lagu Judas Priest yang pernah dibuat versi dance adalah lagu Turbo Lover dengan versi "Hi-Octane Mix" oleh DJ Freddy Bastone.
  • Warner Bros ingin membeli hak eksklusif lagu Reckless untuk soundtrack film Top Gun, namun ditolak oleh Judas Priest.
  • Cover album Turbo dibuat oleh seniman Doug Johnson, yang juga mendesain dua cover album Judas priest sebelumnya, yakni: Screaming for Vengeance dan Defenders of the Faith. Mark Wilkinson kemudian merevisi cover album Turbo untuk edisi Turbo 30, dia juga merupakan desainer cover album Judas Priest untuk album-album sesudah Turbo.
  • Awalnya Judas Priest merencanakan merekam double album berisi 18 lagu dengan judul Twin Turbos, namun ide tersebut ditentang oleh CBS Records.
  • Pada tahun yang sama (September 1986) Iron Maiden juga mengeluarkan album "Somewhere in Time" yang juga menggunakan guitar synthesizer pada semua lagunya kecuali lagu Wasted Years.
Istilah guitar synthesizer atau disingkat guitar synth muncul ketika gitar dapat menghasilkan suara yang mirip bunyi synthesizer keyboard. Perbedaan antara guitar effect processor biasa dengan guitar synth adalah:
  • guitar effect processor mengolah secara langsung sinyal gitar sehingga menghasilkan bunyi yang masih dapat kita kenali sebagai 'suara gitar'.
  • sedangkan guitar synth bisa berarti mengolah sinyal gitar untuk menghasilkan suara yang sama sekali berbeda dengan suara gitar (misalnya Boss SY-300, Electro Harmonix B9, C9, dll), atau menggunakan sinyal gitar untuk mentrigger osilator atau sumber bunyi lainnya dan selanjutnya mengolah atau meneruskan sumber bunyi itu (sinyal yang ditrigger tersebut) ke amplifier/speaker. Contohnya: Roland GK System, serta TriplePlay dan MIDI synthesizer. Jadi guitar synth tidak harus berarti menggunakan MIDI, dan menggunakan MIDI untuk mengendalikan peralatan gitar belum tentu berarti guitar synth, hmm.... jadi bingung ya?
Teknologi pengolah sinyal gitar atau efek gitar (guitar effect processor) yang kini semakin maju mampu mengolah sinyal gitar biasa menjadi seperti suara organ (EHX B9 dan C9), piano (EHX KEY9), atau synthesizer (Boss SY-300). Namun dari sudut pandang gitaris, guitar synth sangat berbeda dengan efek gitar. Sedangkan sebagai pendengar biasa pada umumnya, saat ini kita akan sulit untuk membedakan antara guitar synth atau bukan karena kemajuan teknologi.

Yang pasti, suara intro lagu Turbo Lover yang khas tersebut tidak dapat ditiru oleh alat musik manapun sampai saat ini.

Referensi:
http://www.thexquorum.com/mad/TURBO.html
https://www.youtube.com/watch?v=8nRgaTug5Po
http://www.joness.com/gr300/Hamer-A7.html
http://www.joness.com/gr300/GR-700.htm
https://www.silverstoneauctions.com/1985-porsche-911-turbo-se

Tidak ada komentar:

Posting Komentar