Translate

Sabtu, 03 November 2018

Bohemian Rhapsody The Movie



Sinopsis
Freddie Mercury bersama Brian May dan Roger Taylor membentuk group musik Queen pada tahun 1970. Kemudian bersama bassist, John Deacon, Queen mulai merekam album Queen (1973), Queen II (1974), dan Sheer Heart Attack (1974). Pada saat itu Freddie menjalin asmara dengan Mary Austin, seiring dengan kesuksesan Queen, Freddie merasa mulai tertarik juga dengan sesama jenisnya.

Pada tahun 1975 Queen mengganti manajemen yang baru dan menyewa sebuah rumah untuk mulai merekam album ke-empat mereka, A Night At The Opera yang berisi lagu Bohemian Rhapsody. Namun Ray Foster menolak merilis lagu tersebut sebagai single karena lagu tersebut berdurasi enam menit yang menurutnya terlalu panjang dan tidak cocok diputar di radio.

Kemudian dalam sebuah wawancara radio, Freddie memberikan demo lagu Bohemian Rhapsody kepada DJ Kenny Everett dan memutarnya dalam siaran radio. Ternyata lagu tersebut mendapat sambutan antusias dari pendengar dan mengantar Queen tur keliling dunia. Tak lama berselang hubungan asmara Mary dengan Freddie berakhir ketika ia mengetahui Freddie memiliki hubungan tak lazim dengan manager pribadinya, Paul Prenter.

Kesuksesan Queen terus berlanjut hingga memasuki tahun 80an. Ketegangan dalam band dan sikap Freddie yang tertarik dengan sesama pria memuncak ketika ia memberitahu rekannya bahwa dia telah membuat kontrak album solo dengan CBS record. Freddie pindah ke Munich untuk merampungkan album solonya yang berjudul Mr. Bad Guy dan tinggal bersama Paul. Paul memutuskan semua kontak dari teman-teman Freddie hingga suatu malam Mary berkunjung ke rumah Freddie di Munich dan meminta Freddie untuk kembali bergabung dengan Queen untuk tampil dalam konser amal Live Aid di Stadion Wembley, London. Mengetahui bahwa Paul telah berbohong padanya, Freddie mengusir Paul. Paul membalas dengan mengungkapkan petualangan seksual Freddie ke publik. Dengan merebaknya penyebaran AIDS di seluruh dunia, Freddie diam-diam memeriksakan dirinya secara medis dan menemukan bahwa ia memang mengidap AIDS.

Freddie kembali ke London dan meminta maaf kepada Brian, Roger, dan John, serta manager mereka - Jim Beach; mereka berdamai dan mendapatkan slot mengisi acara dalam Live Aid.

Komentar
Sebagai film biografi, Bohemian Rhapsody mengangkat kisah terbentuknya Queen mulai tahun 1970 hingga 1985 ketika mereka menjadi perhatian utama dalam konser amal Live Aid. Kisahnya tidak seratus persen akurat, di mana untuk alasan dramatis dan mempertimbangkan waktu dan kontinuitas cerita, maka dilakukan perubahan detail tertentu atau merubah urutan kejadian. Misalnya pada awal adegan Freddie bertemu dengan Brian dan Roger seolah-olah Freddie hanya seorang porter yang bercita-cita menjadi penyanyi, padahal sebenarnya Freddie sendiri telah memiliki group band dan telah lama mengenal group Smile yang terdiri atas Tim Staffell, Brian dan Roger. Ketika Tim mengundurkan diri dari Smile barulah Freddie menawarkan diri jadi pengganti Tim dan sekaligus mengusulkan mengubah nama grup Smile menjadi Queen.

Mengingat film ini dibuat untuk khalayak umum dan bukan film dokumenter maka perubahan tersebut sah-sah saja, walau mungkin 'mengganggu' buat fans fanatik Queen yang mengetahui setiap detail kisah Queen. Sebagai konsultan kreatif, Brian May dan Roger Taylor memastikan bahwa film ini sesuai dengan nilai dari Queen atau dengan kata lain "officially approved". Walau di Indonesia film ini dikategorikan hanya untuk 17 tahun ke atas (mungkin karena secara implisit membahas tema biseksual) namun secara narasi dan visual saya rasa kategori tersebut berlebihan.

Film yang berdurasi dua jam lebih ini terasa sangat singkat dan sudah pasti akan memuaskan penonton yang telah akrab dengan lagu-lagu Queen. Penampilan keempat anggota Queen juga terasa sangat mirip dengan karakter aslinya. Desain kostum, rambut, dan aksesoris sangat diperhatikan. Bahkan suara vokal Freddie yang diperankan oleh Rami Malek dalam setiap lagu yang ditampilkan sangat mirip, berkat dubbing suara Malek yang dicampur dengan rekaman vocal Freddie yang asli dan bantuan penyanyi asal Kanada, Marc Martel.

Kalau ada yang 'kurang' dalam film ini buat saya adalah postur tubuh Rami Malek yang kelihatan kecil dan tidak setinggi Freddie Mercury, serta matanya. Walau telah menggunakan gigi prostetik dan kumis palsu, tanpa kacamata hitam, mata Rami menggagalkan upaya menghadirkan raut wajah Freddie.

Sebagai penggemar Queen, saya sangat merekomendasikan film ini buat siapa saja yang suka dengan lagu-lagu karya Queen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar